Kurikulum
baru ini juga terdapat beberapa kekurangan misalnya pada perancangan atau
pembuatan kurikulum baru ini para guru tidak diikut sertakan dalam
pembuatannya. Hanya beberapa guru saja yang ikut dalam pembahasan tersebut.
Kita juga dapat melihat pada kurikulum baru ini bahwa mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu pengetahuan sosial (IPS) akan digabungkan atau
diselipkan saja pada mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia. Guru akan
merasa kesulitan dalam hal ini kenapa? Karena selama ini guru telah memiliki
trik dan caranya sendiri untuk mengajar siswa, setelah kurikulum nanti diubah
maka guru harus kembali belajar dan mencari cara yang efektif untuk
mengajarkannya,
tentu ini akan memakan waktu yang lama. Karena hal itu memerlukan waktu yang
lama jadi kemungkinan besar kurikulum baru ini tidak akan terlalu berhasil
ditahun-tahun pertamannya. Peran guru pada kurikulum baru ini sangat besar
karena gurulah yang akan menjadi maestro dalam mengatur irama kurikulum baru
ini. Mengingat pentingnya guru, ada baiknya guru-guru diberikan pengarahan dan
diajarkan bagaimana cara yang paling baik agar siswa dan guru bisa bekerja sama
dalam kurikulum pendidikan yang baru ini.
Selanjutnya
mari kita kaji dengan logika kita hal apa yang akan terjadi setelah kurikulum
baru ini dimulai. Mari kita mulai dengan melihat dari sisi ini, jika kita
melihat kurikulum setelah diubah nanti kita akan mendapati bahwa mata pelajaran
Bahasa Inggris pada tingkat sekolah dasar (SD) akan dihapuskan dan akan kembali
diajarkan kepada siswa pada saat tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Dari
peristiwa diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa apabila kurikulum Bahasa Inggris tidak akan diajarkan pada tingkat
sekolah dasar, apakah para siswa di Indonesia harus belajar Bahasa Inggris
dasar seperti mengenal huruf dan mengeja kata ditingkat sekolah menengah
pertama? Seharusnya mata pelajaran Bahasa Inggris tetap harus diadakan di
tingkat sekolah dasar mengapa? Karena masa sekolah dasar adalah masa yang
dinamana anak/siswa sedang dalam masa keemasan otak, sayang apabila kita
melewatkan masa keemasan tersebut. Dengan dihapusnya mata pelajaran Bahasa
Ingris di tingkat sekolah dasar menjadikan beban baru bagi siswa pada tingkat
sekolah menengah pertama. Dengan materi-materi yang belum terselesaikan pada
tingkat sekolah dasar maka kemungkinan besar akan menjadi beban, dan akan jauh
lebih ringan beban tersebut jika dasarnya sudah diajarkan pada tingkat sekolah
dasar.
Dari
semua pembahasan kita tadi, kita berharap kurikulum baru ini dapat membawa angin
segar bagi pendidikan di Indonesia sehingga Indonesia tidak menjadi negara yang
dibelakangi terus oleh negara lain. Dan kita juga berharap kurikulum baru ini
tidak menjadi bencana terhadap pendidikan di Indonesia. Kita harus mengingat
selogan dari bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarso Sun
Tulodo-Ing Madyo Mangun Karso-Tut Wuri Handayani.
0 komentar:
Post a Comment
REMEMBER!!!: Pengunjung yang baik selalu meninggalkan komentar :)